Siang datang bukan untuk mengejar malam, malam tiba bukan untuk mengejar siang. Siang dan malam datang silih berganti dan takkan pernah kembali lagi. Waktu yang telah dilewati tidak akan pernah terulang. Segala keputusan yang telah dilakukan dalam hidup ini tidak akan pernah bisa dirubah kembali. Menanti adalah hal yang sangat membosankan, apalagi jika menanti sesuatu yang tidak pasti. Sementara waktu berjalan terus dan usia semakin bertambah, namun satu pertanyaan yang selalu mengganggu “Kapan jodoh aku datang?“
Resah dan gelisah kian menghantui hari-hari yang sepi. Manakala usia
telah hampir kepala tiga, sementara jodoh tak kunjung tiba. Apalagi
jika melihat di sekitarnya, semua teman-teman seusianya, bahkan yang
lebih muda darinya telah naik ke pelaminan atau sudah memiliki
keturunan. Baginya, ini suatu kenyataan yang menyakitkan sekaligus
membingungkan.
Allah pasti memberi pasangan hidup bagi setiap orang, namun tidak
semua orang mudah menemukan belahan jiwanya, ada yang cepat dan ada pula
yang lambat, ada yang bertahun-tahun dan ada pula yang beberapa hari,
ada yang menemukan jodohnya di tempat nan jauh dan ada pula yang
menemukan di tempat yang sangat dekat, bahkan ada yang tidak pernah
menemukan jodohnya di dunia tapi menemukannya di surga. Tapi jangan
khawatir, bagi yang jodohnya tak kunjung datang, hal ini menjadi
ujiannya tersendiri, jika mampu menghadapinya dengan sabar dan berserah
diri pada-Nya pasti Allah akan membalasnya dengan kenikmatan surga.
Dalam Surat An-Nuur ayat 26, Allah SWT berfirman:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nuur :
26)
Jadi, ketika jodoh yang Anda nantikan dan impikan tidak kunjung
datang, sebaiknya berkaca pada diri sendiri, bagaimana perilaku Anda
selama ini. Karena siapa tahu, jodoh yang diimpikan itu terhalang karena
perilaku Anda selama ini.
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa wanita-wanita yang tidak
baik biasanya menjadi istri laki-laki yang tidak baik pula. Begitu pula
laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita-wanita yang tidak baik
pula, karena bersamaan sifat-sifat dan akhlak itu, mengandung adanya
persahabatan yang akrab dan pergaulan yang erat. Begitu pun
wanita-wanita yang baik-baik diperuntukkan untuk laki-laki yang
baik-baik pula karena sebagaimana kita ketahui bahwa keramah-tamahan
antara satu dengan yang lain terjalin karena adanya persamaan dalam
sifat-sifat, akhlak, dan cara bergaul. Begitu juga laki-laki yang
baik-baik adalah untuk wanita-wanita yang baik-baik pula, ketentuan itu
tidak akan berubah dari yang demikian itu.
Jika kita hubungkan dengan kehidupan saat ini, ayat ini menunjukkan
bahwa sebenarnya setiap orang pasti ada pasangannya (jodohnya)
masing-masing, yaitu yang sesuai dengan tingkatannya (kufu’nya). Sesuai
dengan tingkatan yang penulis maksud adalah setara jumlah kebaikannya,
jumlah kekurangannya, setara ilmunya (kealimannya), setara dosa-dosanya
baik yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan (Allah Maha Tahu
apa yang akan terjadi). Jadi, seorang laki-laki ahli maksiyat sebaiknya
tidak perlu memimpikan seorang santri putri yang suci, atau seorang
wanita nakal tidak perlu memimpikan seorang ustad yang baik.
Namun, jika kenyataannya tidak selalu demikian dalam pandangan kita, wallahu a‘lam.
Allah lebih tahu apa yang sebaiknya terjadi, apa yang baik buat
hamba-Nya. Meski kadang-kadang kita tidak bisa menalarnya, karena yang
kita ketahui cuma sedikit.
Berkenaan dengan masalah jodoh ini, saya sarankan untuk mendambakan
seorang yang tingkatannya lebih baik dari Anda. Hal ini akan memotivasi
Anda untuk memperbaiki diri dan berusaha mencapai tingkatan yang sama
dengan dambaan Anda, agar Allah merestui dan kemudian memudahkan untuk
mendapatkan jodoh sesuai dengan idaman Anda, amin.
Mungkin Anda termasuk orang yang bertanya-tanya, “Kenapa ya, jodohku tak kunjung datang juga, padahal usiaku sudah kepala tiga?” atau mungkin menebak-nebak, “Seperti apa ya jodohku nanti?”, atau risau dengan pertanyaan, “Bagaimana ya cara aku ketemu jodoh?”,
dan berbagai pertanyaan lainnya. Mungkin bisa saja karena begitu
penasaran, ada sebagian masyarakat kita pergi ke peramal atau dukun, naudzubillah himindalik!
Padahal mempercayai ramalan atau dukun adalah hal yang sangat dibenci
Allah SWT. Segala sesuatu yang berkaitan tentang jodoh, memang mutlak
rahasia Allah. Tidak ada seorangpun yang dapat menebaknya.
Ada saat-saat ketika resah menemukan jawab atas pertanyaan itu semua.
Ada saat-saat ketika gelisah tak kunjung menemukan muaranya kecuali
dengan menikah. Di saat kesendirian tak sanggup ditanggungkan, sementara
peristiwa suci itu tak datang-datang juga, ada yang perlu Anda
renungkan dengan hati yang jernih, “kesendirian yang panjang itu, apakah sebabnya sehingga tak kunjung berakhir?“
Ada pertanyaan yang sesungguhnya tidak dapat dijawab, karena semua
rahasia ada dalam genggaman Allah SWT. Tetapi, ada satu hal yang bisa
Anda coba telusuri diam-diam, dengan hati yang tenang dan jiwa yang
bersih. Cobalah untuk merenung sejenak secara jujur, apakah lambatnya
jodoh itu merupakan ujian atas ketakwaan yang tinggi kepada-Nya? Atau
sebagai teguran atas kekhilafan-kekhilafan dan bahkan mungkin
kesombongan terhadap apa yang diberikan Allah? Ataukah jodoh
sesungguhnya belum saatnya tiba? Bukankah segala sesuatu ada masanya
sendiri? Bukankah kematian juga tidak datang pada saat yang sama, usia
yang sama dan keadaan yang sama untuk setiap orang? Bukankah rezeki juga
tidak datang pada waktu yang sama, jumlah yang sama dan dalam keadaan
yang sama untuk setiap orang?
Ada beberapa hal yang perlu dicatat. Jika Anda sudah
bersungguh-sungguh menata diri, mempersiapkan hati dan mencari ilmu
untuk menikah, tetapi belum datang-datang juga. Jika Anda sudah
menyerahkan segalanya kepada Allah SWT tentang siapa yang akan menjadi
pendamping. Jika Anda sudah berusaha dengan sepenuh hati untuk menjemput
jodoh, tetapi tetap tidak kunjung terjawab kegelisahan itu. Dan, jika
Anda sudah didesak oleh kerinduan yang dalam akan pasangan hidup, tetapi
di saat yang sama Anda senantiasa menjaga diri. Maka, Insya Allah,
jodoh yang tidak kunjung datang itu, merupakan salah satu ujian dari
Allah SWT.
Jika hal itu memang suatu ujian, obatnya menghadapi ujian adalah
sabar. Sabar dalam menanti takdir. Sabar dalam berusaha. Sabar dalam
berjuang. Sabar dalam berdo’a. Dan sabar dalam memegangi kebenaran.
Semoga dengan demikian, kita termasuk orang-orang yang mendapat
pertolongan Allah. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.
Dan sesungguhnya dalam setiap perkara, selalu ada bisikan-bisikan ke
arah yang sesat dan ke arah takwa kepada-Nya.
Bersabar diri merupakan ciri orang yang menghadapi berbagai kesulitan
dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar.
Karena itu, jika Anda tidak bisa bersabar atas jodoh yang belum datang
meskipun Anda telah berusaha keras, maka apa yang dapat Anda lakukan?
Apakah Anda memiliki solusi lain selain bersabar? Apakah Anda mengetahui
cara lain yang dapat Anda gunakan selain kesabaran?
Jadi, janganlah bersedih! Sebab bersabar atas segala sesuatu yang tidak Anda sukai merupakan jalan menuju kemenangan.
Seorang penyair berkata,
Engkau merangkak mencari mulia, Dan orang-orang yang mencarinya
berusaha sepenuh jiwa menempuh kelelahan, Mereka mengejar mulia hingga
banyak yang jemu, Yang akan menemukannya hanya yang sungguh-sungguh dan
bersabar, Jangan mengira bahwa mulia adalah kurma yang akan kau makan,
Tak kan pernah kau dapatkan mulia sebelum pahitnya sabar. (La Tahzan)
Kemulian itu tidak pernah diraih melalui impian-impian dalam tidur.
Kemulian hanya dapat diraih dengan tekad yang besar dan kerja keras.
Lalu, usaha apa yang sebaiknya Anda lakukan untuk menjemput jodoh?
Janganlah Anda habiskan waktu hanya dengan tidur dan bermimpi bahwa
jodoh akan datang dengan sendirinya. Berikut ini beberapa usaha hal yang
dapat dilakukan untuk mendapatkan jodoh.
1. Teruslah berdoa dan memperbanyak amal saleh
Allah berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186)
Di dalam ayat ini, Allah menyuruh hamba-Nya supaya berdoa kepada-Nya,
serta berjanji akan memperkenankannya. Akan tetapi di akhir ayat ini,
Allah menekankan agar hamba-Nya memenuhi perintah-Nya dan beriman
kepada-Nya supaya mereka selalu mendapat petunjuk.
Dalam Hadits dijelaskan juga bahwa:
“Qadha (ketentuan Allah) takkan tertolak kecuali dengan doa” (HR Tirmizi)
“Sesungguhnya Tuhan kalian sangat malu dan pemurah, Ia malu
apabila seorang hamba mengangkat kedua tangannya lalu mengembalikannya
dalam keadaan hampa (tanpa hasil)” (HR. Abu Daud)
Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk berdoa mendapatkan
jodoh yang terbaik dan memperbanyak amal saleh. Beberapa contoh amal
saleh yang dapat dilakukan adalah berbakti kepada orang tua,
memperbanyak sedekah, dan menolong orang. Nah, cobalah Anda renungkan,
seperti apakan amalan Anda selama ini?
2. Memiliki persepsi positif
Selalu berpikir positif terhadap segala ketetapan yang telah Allah buat untuk hamba-Nya. Dalam hadist Qudsi dijelaskan:
“Aku selalu sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan aku
selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat
pada-Ku dalam jiwanya, maka Aku pun mengingatnya dalam Zat-Ku. Dan jika
ia ingat pada-Ku ditempat ramai, Aku pun mengingatnya ditempat ramai
yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat pada-Ku sejengkal, Aku pun
mendekat kepadanya sehasta. Jka ia mendekat sehasta, Aku pun mendekat
kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku
pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat” (Hadist Qudsi)
3. Hendaknya lebih mengenal diri sendiri
Kriteria jodoh, hendaknya jangan terlalu ideal, setiap orang punya
kekurangan. Jadikanlah diri Anda sendiri sebagai kriteria yang ideal.
Jika Anda mengharapkan jodoh yang baik, maka jadilah orang yang baik,
karena hati yang baik akan bertemu dan bersinergi dengan hati yang baik.
Hati yang buruk akan berhimpit dengan hati yang buruk pula.
4. Minta tolong melalui mediator untuk dicarikan jodoh, antara lain:
Orang tua
Seorang muslimah dapat meminta bantuan orang tuanya untuk
mencarikannya jodoh dengan menyebut kriteria yang ia inginkan. Pada masa
Nabi Muhammad SAW, beliau dan para sahabat-sahabatnya segera menikahkan
anak perempuan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits: “Fatimah
binti Qais, bahwa Nabi SAW bersabda padanya: Kawinlah dengan Usamah.
Lalu aku kawin dengannya, maka Allah menjadikan kebaikan padanya dan
keadaanku baik dan menyenangkan dengannya“(HR.Muslim).
Guru ngaji (murobbiyah)
Jika memang sudah mendesak untuk menikah, seorang muslimah tidak ada
salahnya untuk minta tolong kepada guru ngajinya agar dicarikan jodoh
yang sesuai dengannya. Namu Anda harus yakin bahwa jodoh bukanlah
ditangan guru ngaji. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam
mencari jodoh.
Sahabat dekat.
Kepada sahabat dekatnya seorang muslimah dapat mengutarakan
keinginannya untuk dicarikan jodoh. Sebagai gambaran, kita dapat melihat
perjodohan antara Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah ra. Diawali dengan
ketertarikan Khadijah ra kepada pribadi beliau yang pada saat itu
berstatus karyawan pada perusahan bisnis yang dipegang oleh Khadijah ra.
Melalui Nafisah sebagai mediatornya akhirnya Nabi SAW menikahi Khadijah
ra.
Semua upaya tersebut hendaknya dilakukan satu persatu dengan rasa
sabar dan tawakal tidak kenal putus asa. Disamping itu, seseorang yang
menunggu jodohnya, alangkah baiknya jika mengisi waktu pencarian jodoh
dengan mengaktualisasikan kemampuannya melalui forum pengajian atau ikut
terlibat dalam organisasi keislaman. Lakukan apa yang dapat dilakukan
sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dakwah. Jika seseorang yang akan
mencari jodoh kurang pergaulan, bagaimana ia dapat mengenal orang lain
yang ingin menikahinya?
Jika impian untuk mendapatkan jodoh belum juga tiba, sebaiknya Anda
perlu mengadakan evaluasi terhadap kriteria pasangan hidup yang
diinginkan. Bisa jadi standar ideal yang ia harapkan menyebabkan ia
terlalu memilih-milih. Menikahlah dengan orang yang hanif (baik
keagamaannya), merupakan salah satu alternatif yang perlu diperhatikan.