Kamis, 04 April 2013

Saat Jodoh Tak Kunjung Datang



Siang datang bukan untuk mengejar malam, malam tiba bukan untuk mengejar siang. Siang dan malam datang silih berganti dan takkan pernah kembali lagi. Waktu yang telah dilewati tidak akan pernah terulang. Segala keputusan yang telah dilakukan dalam hidup ini tidak akan pernah bisa dirubah kembali. Menanti adalah hal yang sangat membosankan, apalagi jika menanti sesuatu yang tidak pasti. Sementara waktu berjalan terus dan usia semakin bertambah, namun satu pertanyaan yang selalu mengganggu “Kapan jodoh aku datang?

Resah dan gelisah kian menghantui hari-hari yang sepi. Manakala usia telah hampir kepala tiga, sementara jodoh tak kunjung tiba. Apalagi jika melihat di sekitarnya, semua teman-teman seusianya, bahkan yang lebih muda darinya telah naik ke pelaminan atau sudah memiliki keturunan. Baginya, ini suatu kenyataan yang menyakitkan sekaligus membingungkan.

Allah pasti memberi pasangan hidup bagi setiap orang, namun tidak semua orang mudah menemukan belahan jiwanya, ada yang cepat dan ada pula yang lambat, ada yang bertahun-tahun dan ada pula yang beberapa hari, ada yang menemukan jodohnya di tempat nan jauh dan ada pula yang menemukan di tempat yang sangat dekat, bahkan ada yang tidak pernah menemukan jodohnya di dunia tapi menemukannya di surga. Tapi jangan khawatir, bagi yang jodohnya tak kunjung datang, hal ini menjadi ujiannya tersendiri, jika mampu menghadapinya dengan sabar dan berserah diri pada-Nya pasti Allah akan membalasnya dengan kenikmatan surga.

Dalam Surat An-Nuur ayat 26, Allah SWT berfirman:
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nuur : 26)

Jadi, ketika jodoh yang Anda nantikan dan impikan tidak kunjung datang, sebaiknya berkaca pada diri sendiri, bagaimana perilaku Anda selama ini. Karena siapa tahu, jodoh yang diimpikan itu terhalang karena perilaku Anda selama ini.

Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa wanita-wanita yang tidak baik biasanya menjadi istri laki-laki yang tidak baik pula. Begitu pula laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita-wanita yang tidak baik pula, karena bersamaan sifat-sifat dan akhlak itu, mengandung adanya persahabatan yang akrab dan pergaulan yang erat. Begitu pun wanita-wanita yang baik-baik diperuntukkan untuk laki-laki yang baik-baik pula karena sebagaimana kita ketahui bahwa keramah-tamahan antara satu dengan yang lain terjalin karena adanya persamaan dalam sifat-sifat, akhlak, dan cara bergaul. Begitu juga laki-laki yang baik-baik adalah untuk wanita-wanita yang baik-baik pula, ketentuan itu tidak akan berubah dari yang demikian itu.

Jika kita hubungkan dengan kehidupan saat ini, ayat ini menunjukkan bahwa sebenarnya setiap orang pasti ada pasangannya (jodohnya) masing-masing, yaitu yang sesuai dengan tingkatannya (kufu’nya). Sesuai dengan tingkatan yang penulis maksud adalah setara jumlah kebaikannya, jumlah kekurangannya, setara ilmunya (kealimannya), setara dosa-dosanya baik yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan (Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi). Jadi, seorang laki-laki ahli maksiyat sebaiknya tidak perlu memimpikan seorang santri putri yang suci, atau seorang wanita nakal tidak perlu memimpikan seorang ustad yang baik.

Namun, jika kenyataannya tidak selalu demikian dalam pandangan kita, wallahu a‘lam. Allah lebih tahu apa yang sebaiknya terjadi, apa yang baik buat hamba-Nya. Meski kadang-kadang kita tidak bisa menalarnya, karena yang kita ketahui cuma sedikit.

Berkenaan dengan masalah jodoh ini, saya sarankan untuk mendambakan seorang yang tingkatannya lebih baik dari Anda. Hal ini akan memotivasi Anda untuk memperbaiki diri dan berusaha mencapai tingkatan yang sama dengan dambaan Anda, agar Allah merestui dan kemudian memudahkan untuk mendapatkan jodoh sesuai dengan idaman Anda, amin.

Mungkin Anda termasuk orang  yang bertanya-tanya, “Kenapa ya, jodohku tak kunjung datang juga, padahal usiaku sudah kepala tiga?” atau  mungkin menebak-nebak, “Seperti apa ya jodohku nanti?”, atau risau dengan pertanyaan, “Bagaimana ya cara aku ketemu jodoh?”, dan berbagai pertanyaan lainnya. Mungkin bisa saja karena begitu penasaran, ada sebagian masyarakat kita pergi ke peramal atau dukun, naudzubillah himindalik! Padahal mempercayai ramalan atau dukun adalah hal yang sangat dibenci Allah SWT. Segala sesuatu yang berkaitan tentang jodoh, memang mutlak rahasia Allah. Tidak ada seorangpun yang dapat menebaknya.

Ada saat-saat ketika resah menemukan jawab atas pertanyaan itu semua. Ada saat-saat ketika gelisah tak kunjung menemukan muaranya kecuali dengan menikah. Di saat kesendirian tak sanggup ditanggungkan, sementara peristiwa suci itu tak datang-datang juga, ada yang perlu Anda renungkan dengan hati yang jernih, “kesendirian yang panjang itu, apakah sebabnya sehingga tak kunjung berakhir?

Ada pertanyaan yang sesungguhnya tidak dapat dijawab, karena semua rahasia ada dalam genggaman Allah SWT. Tetapi, ada satu hal yang bisa Anda coba telusuri diam-diam, dengan hati yang tenang dan jiwa yang bersih. Cobalah untuk merenung sejenak secara jujur, apakah lambatnya jodoh itu merupakan ujian atas ketakwaan yang tinggi kepada-Nya? Atau sebagai teguran atas kekhilafan-kekhilafan dan bahkan mungkin kesombongan terhadap apa yang diberikan Allah? Ataukah jodoh sesungguhnya belum saatnya tiba? Bukankah segala sesuatu ada masanya sendiri? Bukankah kematian juga tidak datang pada saat yang sama, usia yang sama dan keadaan yang sama untuk setiap orang? Bukankah rezeki juga tidak datang pada waktu yang sama, jumlah yang sama dan dalam keadaan yang sama untuk setiap orang?

Ada beberapa hal yang perlu dicatat. Jika Anda sudah bersungguh-sungguh menata diri, mempersiapkan hati dan mencari ilmu untuk menikah, tetapi belum datang-datang juga. Jika Anda sudah menyerahkan segalanya kepada Allah SWT tentang siapa yang akan menjadi pendamping. Jika Anda sudah berusaha dengan sepenuh hati untuk menjemput jodoh, tetapi tetap tidak kunjung terjawab kegelisahan itu. Dan, jika Anda sudah didesak oleh kerinduan yang dalam akan pasangan hidup, tetapi di saat yang sama Anda senantiasa menjaga diri. Maka, Insya Allah, jodoh yang tidak kunjung datang itu, merupakan salah satu ujian dari Allah SWT.

Jika hal itu memang suatu ujian, obatnya menghadapi ujian adalah sabar. Sabar dalam menanti takdir. Sabar dalam berusaha. Sabar dalam berjuang. Sabar dalam berdo’a. Dan sabar dalam memegangi kebenaran. Semoga dengan demikian, kita termasuk orang-orang yang mendapat pertolongan Allah. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan sesungguhnya dalam setiap perkara, selalu ada bisikan-bisikan ke arah yang sesat dan ke arah takwa kepada-Nya.

Bersabar diri merupakan ciri orang yang menghadapi berbagai kesulitan dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar. Karena itu, jika Anda tidak bisa bersabar atas jodoh yang belum datang meskipun Anda telah berusaha keras, maka apa yang dapat Anda lakukan? Apakah Anda memiliki solusi lain selain bersabar? Apakah Anda mengetahui cara lain yang dapat Anda gunakan selain kesabaran?

Jadi, janganlah bersedih! Sebab bersabar atas segala sesuatu yang tidak Anda sukai merupakan jalan menuju kemenangan.

Seorang penyair berkata,
Engkau merangkak mencari mulia, Dan orang-orang yang mencarinya berusaha sepenuh jiwa menempuh kelelahan, Mereka mengejar mulia hingga banyak yang jemu, Yang akan menemukannya hanya yang sungguh-sungguh dan bersabar, Jangan mengira bahwa mulia adalah kurma yang akan kau makan, Tak kan pernah kau dapatkan mulia sebelum pahitnya sabar. (La Tahzan)

Kemulian itu tidak pernah diraih melalui impian-impian dalam tidur. Kemulian hanya dapat diraih dengan tekad yang besar dan kerja keras.

Lalu, usaha apa yang sebaiknya Anda lakukan untuk menjemput jodoh? Janganlah Anda habiskan waktu hanya dengan tidur dan bermimpi bahwa jodoh akan datang dengan sendirinya. Berikut ini beberapa usaha hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan jodoh.

1. Teruslah berdoa dan memperbanyak amal saleh

Allah berfirman:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186)

Di dalam ayat ini, Allah menyuruh hamba-Nya supaya berdoa kepada-Nya, serta berjanji akan memperkenankannya. Akan tetapi di akhir ayat ini, Allah menekankan agar hamba-Nya memenuhi perintah-Nya dan beriman kepada-Nya supaya mereka selalu mendapat petunjuk.

Dalam Hadits dijelaskan juga bahwa:
Qadha (ketentuan Allah) takkan tertolak kecuali dengan doa” (HR Tirmizi)
Sesungguhnya Tuhan kalian sangat malu dan pemurah, Ia malu apabila seorang hamba mengangkat kedua tangannya lalu mengembalikannya dalam keadaan hampa (tanpa hasil)” (HR. Abu Daud)

Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk berdoa mendapatkan jodoh yang terbaik dan memperbanyak amal saleh. Beberapa contoh amal saleh yang dapat dilakukan adalah berbakti kepada orang tua, memperbanyak sedekah, dan menolong orang. Nah, cobalah Anda renungkan, seperti apakan amalan Anda selama ini?

2. Memiliki persepsi positif

Selalu berpikir positif terhadap segala ketetapan yang telah Allah buat untuk hamba-Nya. Dalam hadist Qudsi dijelaskan:
Aku selalu sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat pada-Ku dalam jiwanya, maka Aku pun mengingatnya dalam Zat-Ku. Dan jika ia ingat pada-Ku ditempat ramai, Aku pun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat pada-Ku sejengkal, Aku pun mendekat kepadanya sehasta. Jka ia mendekat sehasta, Aku pun mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat” (Hadist Qudsi)

3. Hendaknya lebih mengenal diri sendiri

Kriteria jodoh, hendaknya jangan terlalu ideal, setiap orang punya kekurangan. Jadikanlah diri Anda sendiri sebagai kriteria yang ideal. Jika Anda mengharapkan jodoh yang baik, maka jadilah orang yang baik, karena hati yang baik akan bertemu dan bersinergi dengan hati yang baik. Hati yang buruk akan berhimpit dengan hati yang buruk pula.

4. Minta tolong melalui mediator untuk dicarikan jodoh, antara lain:

Orang tua
Seorang muslimah dapat meminta bantuan orang tuanya untuk mencarikannya jodoh dengan menyebut kriteria yang ia inginkan. Pada masa Nabi Muhammad SAW, beliau dan para sahabat-sahabatnya segera menikahkan anak perempuan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits: “Fatimah binti Qais, bahwa Nabi SAW bersabda padanya: Kawinlah dengan Usamah. Lalu aku kawin dengannya, maka Allah menjadikan kebaikan padanya dan keadaanku baik dan menyenangkan dengannya“(HR.Muslim).

Guru ngaji (murobbiyah)
Jika memang sudah mendesak untuk menikah, seorang muslimah tidak ada salahnya untuk minta tolong kepada guru ngajinya agar dicarikan jodoh yang sesuai dengannya. Namu Anda harus yakin bahwa jodoh bukanlah ditangan guru ngaji. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mencari jodoh.

Sahabat dekat.
Kepada sahabat dekatnya seorang muslimah dapat mengutarakan keinginannya untuk dicarikan jodoh. Sebagai gambaran, kita dapat melihat perjodohan antara Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah ra. Diawali dengan ketertarikan Khadijah ra kepada pribadi beliau yang pada saat itu berstatus karyawan pada perusahan bisnis yang dipegang oleh Khadijah ra. Melalui Nafisah sebagai mediatornya akhirnya Nabi SAW menikahi Khadijah ra.

Semua upaya tersebut hendaknya dilakukan satu persatu dengan rasa sabar dan tawakal tidak kenal putus asa. Disamping itu, seseorang yang menunggu jodohnya, alangkah baiknya jika mengisi waktu pencarian jodoh dengan mengaktualisasikan kemampuannya melalui forum pengajian atau ikut terlibat dalam organisasi keislaman. Lakukan apa yang dapat dilakukan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dakwah. Jika seseorang yang akan mencari jodoh kurang pergaulan, bagaimana ia dapat mengenal orang lain yang ingin menikahinya?

Jika impian untuk mendapatkan jodoh belum juga tiba, sebaiknya Anda perlu mengadakan evaluasi terhadap kriteria pasangan hidup yang diinginkan. Bisa jadi standar ideal yang ia harapkan menyebabkan ia terlalu memilih-milih. Menikahlah dengan orang yang hanif (baik keagamaannya), merupakan salah satu alternatif yang perlu diperhatikan.

Diberdayakan oleh Blogger.