Minggu, 08 Januari 2012

Curcol Tengah Malam

Mujhse Dosti Karoge! (baca: maukah bersahabat denganku). iringan lagu dalam sinema bollywood (yang judulnya sama dengan lagu tsb) menemani malamku. sambil menonton tv jari jemariku perlahan-lahan melangkah meniti huruf demi huruf pada keyboard laptopku. tak sadar ternyata jarum jam didinding menunjukkan pukul 23.45 wita namun mataku masih seterang lampu jalan raya (baca: 100 watt).
aktor tetap asyik dengan tingkahnya sementara aku masih sibuk merangkai kata untuk mengisi halaman-halaman beranda blogku. sambil telingaku mendengarkan rangkaian kata-kata manis di sinema tersebut dan tanganku mulai menirukannya. "kalau kita selalu melihat masa lalu, bagaimana kita bisa melangkah maju" adalah salah satu baris kata yang terlontar.
sedikit demi sedikit mulai tersusun beberapa baris kalimat yang tentunya masih tak sesempurna tulisan sang profesional, namun alhamdulillah yah sol sepatu (kidding) tetap bisa dibaca. hmm.... sesekali mataku menatap ke layar tv terlihat betapa indah ceritanya, cerita tentang persahabatan. sahabat. satu kata namun memiliki banyak arti.
jariku terhenti, pikiranku terbang. teringat sahabatku nun jauh disana. bagaimana kabarnya sekarang? sudah lama sekali rasanya aku tidak berkomunikasi dengannya. apa yang dia lakukan sekarang? (pastinya tidur karena sudah tengah malam).
kembali fokus pada tulisanku. otakku terus berputar demi rangkain kata-kata manis sembari melirik cerita di tv. terlihat adegan nyanyian yang menarik bibirku untuk ikut serta mengucapkan lirik-liriknya. "jaane dil mein kabse hai tuu, jabse main ho tabse hai tuu, mujhko mere rab ki kasam, yaara rab se pehle hai tuu" (kurang fasih namun lancar). kenapa ceritanya selalu indah? andaikan ceritaku seindah itu. segunung harapan dan hayalan terlintas dibenakku (tentunya hayalan yang indah-indah saja).
berubah posisi dari tiarap jadi duduk, kembali mengotak-atik keyboard dengan begitu banyak huruf melayang diatas kepalaku berharap untuk disusun menjadi satu tulisan. sudah terasa penat dan pelik kepalaku dan mataku sudah mulai meredup, namun rasanya tak ingin menghentikam jari ini berpetualang mengitari barisan huruf-huruf keyboard laptopku.
sebelum terhenti dan tulisan ini berakhir, kembali satu kata terangkai. "tutuplah matamu dan ingatlah aku, maka aku akan datang". kalimat itu menutup seluruh rangkaian huruf yang terbang dikepalaku. perlahan mataku pun meminta untuk istirahat sebelum besok kembali dengan aktifitas-aktifitas lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.