Mujhse
Dosti Karoge! (baca: maukah bersahabat denganku). iringan lagu dalam
sinema bollywood (yang judulnya sama dengan lagu tsb) menemani malamku.
sambil menonton tv jari jemariku perlahan-lahan melangkah meniti huruf
demi huruf pada keyboard laptopku. tak sadar ternyata jarum jam
didinding menunjukkan pukul 23.45 wita namun mataku masih seterang lampu
jalan raya (baca: 100 watt).
aktor tetap asyik dengan tingkahnya sementara aku masih sibuk merangkai
kata untuk mengisi halaman-halaman beranda blogku. sambil telingaku
mendengarkan rangkaian kata-kata manis di sinema tersebut dan tanganku
mulai menirukannya. "kalau kita selalu melihat masa lalu, bagaimana kita
bisa melangkah maju" adalah salah satu baris kata yang terlontar.
sedikit demi sedikit mulai tersusun beberapa baris kalimat yang tentunya
masih tak sesempurna tulisan sang profesional, namun alhamdulillah yah
sol sepatu (kidding) tetap bisa dibaca. hmm.... sesekali mataku menatap
ke layar tv terlihat betapa indah ceritanya, cerita tentang
persahabatan. sahabat. satu kata namun memiliki banyak arti.
jariku terhenti, pikiranku terbang. teringat sahabatku nun jauh disana.
bagaimana kabarnya sekarang? sudah lama sekali rasanya aku tidak
berkomunikasi dengannya. apa yang dia lakukan sekarang? (pastinya tidur
karena sudah tengah malam).
kembali fokus pada tulisanku. otakku terus berputar demi rangkain
kata-kata manis sembari melirik cerita di tv. terlihat adegan nyanyian
yang menarik bibirku untuk ikut serta mengucapkan lirik-liriknya. "jaane
dil mein kabse hai tuu, jabse main ho tabse hai tuu, mujhko mere rab ki
kasam, yaara rab se pehle hai tuu" (kurang fasih namun lancar). kenapa
ceritanya selalu indah? andaikan ceritaku seindah itu. segunung harapan
dan hayalan terlintas dibenakku (tentunya hayalan yang indah-indah
saja).
berubah posisi dari tiarap jadi duduk, kembali mengotak-atik keyboard
dengan begitu banyak huruf melayang diatas kepalaku berharap untuk
disusun menjadi satu tulisan. sudah terasa penat dan pelik kepalaku dan
mataku sudah mulai meredup, namun rasanya tak ingin menghentikam jari
ini berpetualang mengitari barisan huruf-huruf keyboard laptopku.
sebelum terhenti dan tulisan ini berakhir, kembali satu kata terangkai.
"tutuplah matamu dan ingatlah aku, maka aku akan datang". kalimat itu
menutup seluruh rangkaian huruf yang terbang dikepalaku. perlahan mataku
pun meminta untuk istirahat sebelum besok kembali dengan
aktifitas-aktifitas lainnya.
Minggu, 08 Januari 2012
Curcol Tengah Malam
Diposting oleh Unknown di 23.50
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar